Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

Seni Adalah Ini dan Karya Adalah Kita

Logo Tetater dJemuran (UKM tingkat Fakultas yang saya geluti dari tahun 2016)      Zaman yang serba maju seperti sekarang ini memanglah sulit sekali untuk membahas yang namanya apresiasi. Kecenderungan manusia yang menjadikan individualisme sebagai landasan berpikir dan bertindak adalah salah satu dampak dari perkembangan teknologi yang terjadi pada zaman ini. Tanpa kita pungkiri semua yang berhubungan dengan individualisme adalah kehancuran bagi karya seni.          Seni mengalami gradasi nilai yang menjadikan nilai jual seni sendiri semaikin hari semakin memprihatinkanm, hal ini Saya survey dari kaum idealisme (mahasiswa). Betul sekali, semua yang Saya tuangkan kedalam blog ini sangatlah subjektif, jadi janganlah salah satu dari Kalian terdoktrin dalam pikiranku ini. Walau hasil survey sangatlah subjektif namun dalam hal seni kali ini, Saya berserta teman idealisme sekarang ini sering mengkaji suatu permasalahan dalam hal seni yang hasil...

Nyawa Sama Harganya dengan Cita-Cita

Gb : KODAM IV/DIPONEGORO      Suatu ketika di mana raga sudah mencapai titik penghabisan, jiwa sudah mencapai titik pengorbanan, dan doa sudah mencapai titik kekhusyukan. Apalah daya Saya hanya siswa yang baru lulus SMA tahun 2015 yang tak bisa berbuat apa-apa tentang gagalnya cita-cita, yang menjadikan Tuhan hanyalah sebagai 'pelicin' untuk Saya jadikan meraih cita-cita duniawi semata. Buruk memang atau bisa dianggap 'bajingan' bahkan apa bedanya dengan mereka yang sempat Saya nistakan. Seperti itulah gamabaran  Saya (2015) yang kelam dan rentan.                     Sudah hampir 3 tahun sejak terjadinya rasa kekecewaan saya terhadap Tuhan. Tertawa dan taubat adalah rutinitas Saya ketika mengenang peristiwa itu, betapa bodohnya Nurdana Ahmad Fadil (saya) yang mengartikan "Nyawa Sama Harganya dengan Cita-Cita". Tahu sendirilah mental dan pemikiran anak SMA yang sangat dangkal, apa lagi dulu Saya hanya berbek...