![]() |
| Logo Tetater dJemuran (UKM tingkat Fakultas yang saya geluti dari tahun 2016) |
Seni mengalami gradasi nilai yang menjadikan nilai jual seni sendiri semaikin hari semakin memprihatinkanm, hal ini Saya survey dari kaum idealisme (mahasiswa). Betul sekali, semua yang Saya tuangkan kedalam blog ini sangatlah subjektif, jadi janganlah salah satu dari Kalian terdoktrin dalam pikiranku ini. Walau hasil survey sangatlah subjektif namun dalam hal seni kali ini, Saya berserta teman idealisme sekarang ini sering mengkaji suatu permasalahan dalam hal seni yang hasilnya nihil, selalu saja kita menyalahkan generasi milenial ini.
Suatu hal besar terjadi lantaran adanya seni, perlu bukti ?. Gawai yang anda pegang saat ini pun berasal dari suatu maha karya seni yang sangat rumit. Seni bukan hanya ilmu abstrak, ilmu eksak juga termasuk dalam bagian dari seni. Berupa digit angka yang kita kenal matematika juga karya seni yang sebenarnya diciptakan untuk memajukan zaman ini, tapi kenapa kita sering menyalahkan teknologi sebagai gradasi nilai seni yang notabene teknologi itu berasal dari seni.
Kita semua adalah penikmat seni, tanpa seni hidup ini sunyi, walaupun ada orang yang sangat lancang berkata "aku gak suka seni". Pikirnya dia mungkin seni adalah hal melulu karya klasik yang asing di generasi kita ini, padahal baju, celana, laptop dan segala macam berlandaskan peradaban maju berlandaskan seni, tapi kita saja yang kurang tau ternyata cakupan seni itu sampai jauh ini, dan yang paling mengganggu pikiran Saya adalah "Apakah Tuhan juga seniman yang karyanya adalah seluruh alam semesta ini dan kita juga adalah karya seni ?"

Comments
Post a Comment