Skip to main content

Takutnya sebuah bangsa di tahun 65

     

Foto dari ava twitter @faridstevy

   Sekilas mengulik kejadian tahun 65 dari berbagai sudut, mulai dari pro dan kontra yang sampai saat ini kita hanya menjadikan tahun ini tahun kelam bangsa indonesia.
Setelah saya tarik sedikit benang merahnya, alasan dilakukannya pembantaian adalah "ketakutan", dari ketakutan ini akal sehat bangsa indonesia mulai tergerus. Bangsa kita sudah tidak bisa membedakan mana baik/buruk dan benar/salah.
     Bangsa yang sangat besar ini yang sering kita sebut Indonesia pernah melukai tubuhnya sendiri dengan alasan akan "ketakutan". Prosedur hukum yang kita sepakati bersama telah dipandang sebelah mata, kata sebagian orang 'owh tidak apa-apa demi bangsa dan negara, indonesia wajib melakukan pembantaian ini' dan dari sisi lain 'loh ya Indonesia punya hukum kok seenaknga sendiri, emang semua yang hilang dan mati itu benar melakukan ksaalahan?'.
  Ada yang mengganggap dalang dari pembantaian ini seorang 'pahlawan' tapi di lain sisi mereka sebut pecundang, ada juga orang yang mati dan hilang mereka sebut 'pahlawan' dan di lain sisi juga ada yang menyebut mereka 'radikal'.
Kalau saya boleh merepresentasikan dulu Indonesia pernah 'self harm' dengan alasan 'overthinking' yang entah benar atau salah dan baik atau buruk saya juga gak paham sampai sekarang. Ya saya yang gak tau apa-apa keluarga juga bukan dari kedua sisi tersebut jadi ya mana paham, yang saya paham Indonesia pernah punya dua sisi yaitu si Pecundang dan si Radikal.

Comments

Popular posts from this blog

Dongox ? 32 ?

Nama : Nurdana Ahmad Fadil NIM   : 16523172 Dongox ? 32 ?    Semua itu berawal dari hari pertama MOS sma saya, waktu itu saya diterima di SMA N 1 COMAL yang berlokasi di Pemalang, Jawa Tengah. Jadi kronologisnya waktu semua angkatan siswa baru disuruh jargon oleh guru, saya sendiri yang tidak mengumandangkan jargon dan kebetulan sekali saya duduk paling depan dan saat itu juga saya disuruh maju di hadapan semua siswa baru tapi dengan PDnya saya langsung memberanikan diri maju kedepan semua siswa baru dan disuruh jargon sendirian dan waktu MOS hari pertama telah usai saat pulang dari sma tersebut tiba-tiba teman akrab saya bilang kalau saya dongok atau bahasa yang familiar yaitu dungu atau goblok tapi saya malah tertawa terbahak-bahak dan mulai saat itu saya dipanggil Dongok, kok pakai X ? biar keren aja sih kwkwk    Angka 32 yaps itu sangat berkesan bagi saya mengapa itu adalah nomor presensi saya kelas 11 SMA yang mana kelas 11 saya waktu itu sangat n...

Perbandingan Browser pemakan RAM antara Mozila Firefox , Google Chrome dan Opera

setelah beberapa tahun sejak pertama mengenal internet, dulu ane cuman tau browser yang bisa internetan itu cuman mozila :D setelah umur bertambah dan ilmu juga gak kalah bertambah ane sering pakai ketiga browser ini , lalu ane coba membandingkan ketiga browser ini dalam hal RAM , wuuih ternyata ane kaget gan setelah membandingkan ketiga browser tersebut. penasaran ? simak aja gan :D   dari gambar di samping pasti agan langsung mengira mozila sangat banyak makan RAMnya kan ? anda salah besar gan kalau langsung menuduh seperti itu. coba deh agan scroll kebawah sampai menemukan icon google chrome dan opera. nah looh ntu apa gan ? ntu juga apps dari google chrome dan opera tapi cpu kita memprosesnya secara terpisah jadi terasa lebih enteng saat menjalankannya. dari data tersebut browser yang paling banyak makan RAM yaitu Google Chrome (71,4MB)  kedua Mozila Firefox (67,7MB) dan yang terakhir Opera (45MB) tapi dari semua itu punya kekurangan dan kelebihan masing...

Tujuan Adalah Pondasi Awal Berproses

           Kepanitiaan adalah awal saya kenal dan akrab dengan yang namanya tujuan, tujuan di sini bukan dalam hal yang sepele melainkan hal yang sakral dan harus dipikirkan matang-matang. Kerap kali ketika Kita membentuk atau membuat tujuan didasarkan kepada hal-hal sepele yang menurut saya pribadi adalah salah besar, sebelum melanjutkan tulisan ini yang saya buat, saya di sini menegaskan bahwa tulisan ini adalah opini saya yang sangat-sangat subjektif jadi bila bertentangan dengan opini anda ataupun fakta yang ada saya mohon maaf, karena tulisan ini dibuat karena pengalaman bukan dari data kuisioner ataupun wawancara yang saya kumpulkan. Perjalanan, bukankah kita akrab dengan yang namanya perjalanan, terutama perjalanan hidup yang kerap kali kita jalani. Berawal dari tangisan kita ketika lahir di dunia berujung kesunyian ketika nyawa sudah tiada. Perjalanan hidup ini saya bisa setarakan dengan 'berproses' entah terlihat setara atau tidak, Otak saya b...